Laman

Blog Permainan bola basket dari teknik taktik, cara berlatih, lay up dribble shooting zone defense, man to man defense

Selasa, 30 November 2010

[Strategi] Pengenalan Umum Zone Defense

Zone defense berbeda dengan man-to-man defense. Pada man-to-man defense, setiap pemain defensive bertugas menjaga seorang pemain offensive tertentu. Sedangkan pada zone defense, setiap pemain defensive bertanggung jawab untuk menjaga suatu area, atau "zone", dan setiap pemain offensive yang memasuki area tersebut. Pemain defensive pada zone defense berpindah posisinya sesuai dengan posisi pergerakan bola.
Zone defense sering efektif digunakan untuk menghentikan penetrasi dan pergerakan satu lawan satu. Meskipun demikian, setiap pemain harus mengembangkan kemampuannya melakukan man-to-man defense terlebih dahulu.

Zone defense memaksa tim offensive untuk melakukan shooting dari jarak jauh. Tujuan utama dari zone defense adalah:
  • Memberikan tekanan pada area ball-side (untuk memahami isitilah asing lihat artikel ("Terminologi bola basket") dari half-court, dengan tujuan untuk mengganggu shooting dan memberikan pertolongan ketika seorang pemain offensive melakukan penetrasi dengan atau tanpa bola.
  • Mencegah penetrasi sehingga memaksa tim offensive untuk hanya memainkan bola di daerah sekitar perimeter, atau jauh dari ring basket.
Kelebihan zone defense
  1. Tidak semua tim mempunyai pemain defensive yang cepat dan bagus. Atau tim offensive mempunyai beberapa pemain yang luar biasa cepat untuk bisa dijaga secara individual. Memainkan zone defense dapat membantu terjadinya mis-match. Suatu tim yang mempunyai pemain-pemain tinggi, kuat, tetapi tidak terlalu cepat, bisa menakut-nakuti lawan jika menerapkan zone defense karena semua pemain tinggi akan menumpuk di dalam area paint.
  2. Dengan menggunakan zone defense, area paint dapat dilindungi dan memaksa lawan melakukan shooting dari jarak jauh. Misalnya, zone defense 2-1-2 atau 2-3 menempatkan tiga pemain di dalam area paint dan mengundang lawan untuk melakukan shooting dari luar. Defense ini dapat digunakan sebagai cara untuk mengetahui apakah pemain lawan dapat melakukan shooting dari luar. Tidak semua tim dapat melakukan shooting dari luar secara konsisten.
  3. Defense ini dapat melindungi satu atau lebih pemain yang sudah dalam kondisi foul trouble, terutama big man.
  4. Tempo pertandingan dapat diperlambat ketika waktu pertandingan tersisa 2 menit dan tim sedang memimpin 8 sampai 10 poin. Hali ini dikarenakan dengan menggunakan zone defense, tim offensive dipaksa untuk melakukan ekstra passing sebelum melakukan shooting.
  5. Kadang-kadang ketika tim sedang kelelahan, memainkan zone untuk beberapa menit dapat menolong pemain melakukan pemulihan. Meskipun demikian para pemain harus bergerak cepat tanpa memperhatikan jenis defense yang sedang dimainkan.
  6. Dengan melakukan perubahan defense man-to-man ke zone defense yang berbeda-beda dapat membuat tim offensive kehilangan fokus.
  7. Zone defense dapat membuat organisir fast break menjadi lebih efisien.
Kekurangan zone defense
  1. Jika suatu tim sedang dalam kondisi tertinggal, dengan memainkan zone defense tidak cukup untuk memberikan tekanan pada pemain offensive, oleh karena itu pemain offensive dapat mengulur-ulur waktu. Untuk situasi seperti ini harus digunakan man-to-man defense.
  2. Jika lawan mempunya kemampuan shooting yang bagus, zone defense akan dapat dikalahkan, dalam hal ini man-to-man defense juga harus diterapkan.
  3. Pada zone defense tidak selalu jelas tugas box-out untuk melakukan rebound dan kadang-kadang pemain offensive dapat menerobos masuk untuk melakukan rebound.
  4. Jika zone defense dilakukan hampir sepanjang pertandingan, dan jarang memainkan man-to-man, para pemain mungkin menjadi lengah dan dapat menurunkan kemampuannya melakukan man-to-man defense.
Petunjuk dasar untuk semua jenis zone defense
  1. Paksa bola berada di luar. Lakukan double-team jika bola sedang berada di area paint.
  2. Antar pemain harus lebih vokal dan saling berkomunikasi.
  3. Pergerakan pemain relatif terhadap pergerakan bola.
  4. Hands-up, sehingga jalur pasing dapat dihalangi.
  5. Ketika terjadi penetrasi oleh pemain offensive, celah-celah yang ada harus segera ditutup.
  6. Kenali pemain lawan. Jaga dengan ketat pemain offensive yang mempunyai kemampuan shooting sangat bagus, dan longgarkan penjagaan pada pemain offensive yang tidak pernah melakukan shooting.
  7. Lakukan trap pada area corner.
  8. Jika sedang memimpin pertandingan, jangan berjudi dengan terlalu sering melakukan trap pada area wing dan point. Berikan tekanan pada pemain offensive yang sedang menguasai bola, lindungi area paint, dan juga paksa lawan melakukan shooting dari luar (shooting dengan persentase masuk rendah).

Free Image Hosting at www.ImageShack.us
gambar 1. Peneletitian Area Rebounds

Penelitian terhadap area rebound
Berdasarkan penelitian, Gambar 1 menunjukkan sepuluh area rebound yang paling mungkin terjadi ketika suatu shooting jarak menengah meleset.
  • Persentase kemungkinan bola memantul pada area tertentu, tidak tergantung dari mana shooting dilakukan adalah:
    • Area nomor 3: 40%
    • Area nomor 4: 35%
    • Area nomor 10: 15%
    • Sisa 10% terbagi untuk area yang lain.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 1: 55% pantulan bola mengarah ke area nomor 4.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 2: 60% pantulan bola mengarah ke area nomor 3.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 5: 66% pantulan bola mengarah ke area nomor 4.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 6: 56% pantulan bola mengarah ke area nomor 3.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 7: 54% pantulan bola mengarah ke area nomor 4.
  • Shooting yang meleset dari area nomor 8: 52% pantulan bola mengarah ke area nomor 3.

Source : Here
Facebook Twitter Google+

.About Us

 
Back To Top