Laman

Blog Permainan bola basket dari teknik taktik, cara berlatih, lay up dribble shooting zone defense, man to man defense

Jumat, 15 Maret 2013

[Offense] Zone Offense 3-out, 2-in

Zone Offense tipe ini biasa digunakan melawan tim dengan zone defense standar 2-3 atau 3-2 tanpa center dominan di tengah.
Mari kita bahas Zone Offense 3O 2 I ini secara lebih jelas menggunakan diagram dibawah ini :

1) Offense ini bisa digunakan untuk melawan zone defense 2-3 atau 3-2.

Formasi awalnya adalah 3-out, 2-in. Point guard mempunyai dua opsi pass, yaitu ke salah satu pemain yang ada di area wing, shooting guard atau small forward.
2) Ketika bola berada di wing, pemain post yang berada weak side melakukan flash cut (gerakan dari diam kemudian sprint ke suatu area) menuju area elbow di strong side.

Sedangkan pemain post yang ada di strong side bergerak sedikit keluar ke area short corner, tujuannya adalah untuk membuka pertahanan lawan.
3) Opsi 1:
Pemain di wing melakukan pass ke elbow.

Upayakan setelah menerima pass, pemain yang berada di elbow melakukan reverse pivot sehingga menghadap ke ring basket untuk memperoleh visi yang lebih luas.
4) Setiap kali bola berada di elbow, maka pemain yang berada short corner dan wing di sisi weak side masuk ke dalam menempati area low post.

Sebisa mungkin kedua pemain tersebut berada di antara ring basket dan pemain bertahan yang berada di low post.
5) Dalam situasi ini, pemain elbow mempunyai tiga opsi, yaitu:


  • Shoot.
  • Pass ke salah satu pemain yang berada di low post.
  • Outlet pass ke luar kembali ke pemain yang berada di wing.
  • 6) Jika pemain memilih opsi terakhir, maka pemain yang sebelumnya berada di low post kembali ke posisi semula.
    7) Opsi 2:
    Pemain di wing melakukan pass ke short corner.

    Seperti halnya Opsi 1, upayakan setelah menerima pass, pemain yang berada di short corner melakukan reverse pivot.
    8) Setiap kali bola berada di short corner, pemain yang berada di elbow melakukan flash cut mengarah ke ring basket.
    9) Pemain di short corner mempunyai opsi untuk melakukan pass ke pemain elbow yang telah melakukan flash cut, tentu saja jika memungkinkan, untuk diteruskan dengan gerakan power lay-up.

    Jika mempunyai pemain post yang lebih dominan daripada pemain lawan, maka hal ini bisa sangat menguntungkan.
    10) Jika pemain short corner memutuskan untuk tidak melakukan pass ke pemain elbow yang telah melakukan flash cut, maka pemain elbow tersebut terus berlari menuju area low post di sisi weak side.

    Selanjutnya, pemain wing melakukan flash cut ke area elbow di sisi strong side.
    11) Pemain short corner mempunyai dua opsi, yaitu:


  • Pass ke pemain wing yang melakukan flash cut untuk diteruskan dengan shoot atau power lay-up.
  • Outlet pass ke luar kembali ke pemain yang berada di wing.
  • 12) Jika pemain short corner memutuskan untuk melakukan outlet pass, maka pemain low post di sisi weak side bersiap melakukan screen.
    13) Pemain wing kemudian berlari menggunakan screen untuk kembali ke area wing dan bersiap menerima ball reversal.

    Ball reversal dilakukan dengan cepat dari pemain wing ke point guard.
    14) Kemudian pemain point guard meneruskan bola ke pemain yang telah memperoleh screen.
    15) Dalam kondisi ini (jika screen yang dilakukan berhasil menahan lawan) maka akan tercipta kesempatan untuk melakukan shoot.
    16) Jika pemain lawan berhasil menghindari screen dan berusaha menghalangi pemain wing untuk melakukan shoot, maka pemain low post segera melakukan post up, dan bersiap menerima pass dari pemain wing.
    17) Jika semuanya tidak mungkin dilakukan maka pemain low post segera bergerak ke short corner untuk menghindari pelanggaran three second.
    Sedangkan pemain wing men-dribble bola keluar untuk mempertahankan spacing yang baik.

    Pemain low post yang berada di sisi weak side kemudian melakukan flash cut ke area elbow di sisi strong side.
    18) Posisi ini sama dengan Gambar 3, hanya saja berada pada sisi lapangan yang berbeda. Oleh karena itu, offense ini bisa disebut juga sebagai continuity offense.

    Hal ini berarti rangkain offense ini bisa diulangi, setidaknya sekali lagi. Hanya saja perlu memperhitungkan sisa shot clock.

    Strategi ini sangat menguntungkan jika dalam suatu tim tidak mempunyai shooter jarak jauh, tetapi mempunyai pemain-pemain dengan kemampuan inside scoring yang bagus.

    Pengambilan keputusan oleh kedua pemain post sangat mempengaruhi keberhasilan strategi ini, selain itu timing pass maupun gerakan yang dilakukan juga sangat berperan penting.

    Jika dilakukan terlalu lambat, maka lawan dapat menyusun kembali defense, tetapi jika dilakukan terlalu cepat maka bisa sangat melelahkan para pemain dan hasil yang diinginkan menjadi sulit tercapai.
    Facebook Twitter Google+

    .About Us

     
    Back To Top